ASAHAN - Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Asahan mengikuti peluncuran aplikasi Literasi Permata di Aula Raja Inal Siregar, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, (03/09/2024). Peluncuran Aplikasi ini dilakukan oleh Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni disaksikan Sekda Sumut, Ketua DWP Sumut, Forkopimda Sumut, Organisasi dan pengurus perpustakaan se-Sumut, serta seluruh pimpinan OPD Sumut, dan undangan lainnya.
"Aplikasi Literasi Permata ini merupakan salah satu layanan terintegrasi perpustakan bersama, guna mempermudah masyarakat untuk meminjam buku dari perpustakaan di Sumut. Peminjaman buku menggunakan aplikasi ini tanpa melihat jarak. Pengguna aplikasi ini tinggal mencari buku melalui aplikasi literasi permata, tanpa mengenal jarak", ujar Fatoni.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Fatoni berharap melalui kehadiran aplikasi ‘Literasi Permata’ dapat memudahkan masyarakat dalam peminjaman buku, baik secara manual maupun online. Buku yang tersedia pada aplikasi ini cukup banyak, yakni sekitar 190.000 buku. "Untuk itu, mari kita sosialisasikan peminjaman buku melalui aplikasi online. Ini memudahkan agar buku dekat dengan kita. Dengan demikian budaya literasi juga terwujud secara luas", kata Fatoni.
Ditempat terpisah Bupati Asahan H. Surya, BSc mengatakan, Aplikasi ini sangat membantu masyarakat untuk meminjam buku dari jarak yang jauh dan dapat mengetahui buku-buku apa saja yang dimiliki oleh Aplikasi Literasi Permata ini. "Jadi masyarakat dapat menikmati layanan perpustakaan secara adil dan beradab dari mana saja", ungkapnya.
Bupati berharap, dengan aplikasi ini masyarakat Kabupaten Asahan dapat meningkatkan Sumber Dayanya sekaligus meningkatkan kegemaran dalam membaca buku. "Dengan membaca kita akan menambah pemgetahuan yang kita miliki. Karena dengan membaca kita telah membuka jendela dunia", tandasnya.
Dengan literasi diharapkan dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia dan meningkatkan masyarakat gemar membaca", kata Endah. Edward Banjarnahor